Mungkin sebuah kebanggaan bagi kita, kalo kita menandatangani sebuak kontrak pekerjaan dan diterima sebagai karyawan. Tapi sadarkah kita bila sebetulnya banyak sekali yang harus dikorbankan untuk status barunya tersebut.
Pada saat kita menandatangani kontrak tersebut, sebetulnya perusahaanlah yang beruntung. Berapapun gaji yang kita dapatkan, bisa pastikan tidak sebanding dengan kontribusi Anda sebagai karyawan. Tidak percaya?? Silahkan lanjutkan membaca ...
Hak dan Waktu Anda Disita ....
Kira-kira pernah tidak kita menghitung berapa jam kerja kita?? Sebetulnya jam kerja kita adalah jam kerja sebenarnya + jam perjalanan pergi pulang + waktu yang terpakai jika kita melakukan pekerjaan kantor dirumah. (itu belum termasuk jam saat Anda dipanggil oleh boss). Untuk karyawan di Jakarta misalnya. Bila berkantor di daerah Sunter, sedangkan rumah si karyawan ada di Tanggerang misalnya. Lama perjalanan adalah 2 jam pergi dan 2 jam pulang, maka sebetulnya jam kerjanya adalah 8 jam + 4 jam, sama dengan 12 jam !!! Itu berarti separuh dari waktunya satu hari itu!!!
Dalam satu hari ada 24 jam, dikurangi waktu untuk melakukan pekerjaan 12 jam, masih ada waktu sekitar 12 jam. Katakanlah kita tidur / istirahat selama 6 jam sehari, berarti kita memiliki waktu 6 jam sehari untuk melakukan aktifitas yang lain. Pada kenyataannya banyak dari kita tidak memiliki waktu hingga 6 jam untuk keluarga kita.
Saya pernah mendengar seorang Dokter yang terkenal dan kaya. Beliau memiliki sebuah rumah dengan kolam renang. Namun karena kesibukannya, beliau tidak pernah menikmati villa tersebut. Akhirnya sang istrilah yang sering berlibur ke villa tersebut bersama dengan sopir pribadinya. Lama kelamaan sang istri dan sopir terjadi hubungan asmara. Bahkan sampai melahirkan anak. Dan kejadian ini baru diketahui sampai 5 tahun sesudah kejadian tersebut.
Kebebasan Diri Diikat
Saya mau tanya, sebagai karyawan apakan Anda bisa mengekspresikan diri Anda, sesuai dengan apa yang di inginkan ??
Sebagai karyawan, Anda adalah alat perusahaan. Pendapat perusahaan adalah pendapat Anda. Misi perusahaan adalah misi Anda.
Sekedar curhat....
Saya pernah bekerja di sebuah perusahaan software di daerah Yogya. Selama satu tahun ini 2006 - 2007, perusahaan ini selalu terlambat membayar gaji karyawannya. Bahkan uang THR pada saat Lebaran lalu pun belum dibayarkan. Yang menggelikan adalah, ternyata perusahaan tersebut malah buka cabang dilain kota. Anda mau protes?? Siap-siaplah dianggap sebagai biang keributan kantor dan dipecat dengan tidak hormat. Sebuah bukti bahwa kebebasan diri Anda pun diikat!!! Untunglah saya merdeka dari perusahaan yang sama sekali tidak profesional tersebut.
Sebagai pegawai, Anda harus memberikan potensi yang ada
Pernahkah kita bayangkan sejak kecil kita bersekolah dari SD sampai dengan SMA dan jika beruntung, dengan pendidikan perguruan tinggi. Dengan biaya yang tidak kecil. Berdasarkan pengalaman saya, sekitar 200 juta rupiah yang orang tua keluarkan untuk biaya pendidikan saya. Dan sayangnya semua pengorbanan ini dinikmati oleh perusahaan, orang lain. Nah, dengan pengorbanan seperti ini, apakah Anda dibayar pantas ??
Contoh seorang dokter, setelah dia lulus akan masuk PTT. Biasanya honor yang diberikan rata2x Rp. 2jt. Dengan asumsi 1 hari jam kerja adalah 7 jam, berarti dalam sebulan nilai jam produktif dokter tersebut adalah Rp. 11.904,00 .... wwaaaaw....
Penghasilan karyawan tidak memadai
Untuk standar orang Indonesia, supaya dapat sehat, dalam sehari menghabiskan uang kurang-lebih Rp. 10.000 untuk konsumsi. Berarti untuk makan saja, minimal dalam keluarga harus ada uang Rp. 40.000 perhari atau minimal Rp. 1.200.000,00, hanya untuk makan. Nah kebanyakan orang Indonesia rata perbulan dibayarkan sesuai dengan umr atau rata-rata Rp. 800.000,00 untuk level karyawan . Untuk makan saja masih sulit!!!
Nah bagaimana dengan manager?? Ternyata sama saja, ingat mereka memiliki kebutuhan tentang prestise atau gaya hidup sebagai manager....
Kesimpulannya ?? Selama masih jadi karyawan, gaji Anda masih kurang dari kata cukup. Sehingga tidak heran bila seorang Manager bahkan Direktur pun punya hutang yang cukup bikin stress ....
Bagaimana Dengan Karir ??
Banyak dari para karyawan rela memberikan potensi lebih dari pada gaji yang mereka dapatkan adalah, karena masih ada masa depan... yaitu karir.
Ternyata hal ini pun memiliki masalah ...
Masalahnya, bukan cuma kita saja yang kepingin jadi Direktur, tapi semua karyawan diperusahaan Anda juga ingin menjadi Direktur!! (Bahkan manager Anda...)
Masalah lainnya; tempat diperusahaan, semakin tinggi semakin sedikit ... akibatnya untuk menuju puncak karir, bukan jalan yang gampang. Bahkan sering dibumbui intrik yang tidak sedap.
Setelah sampai dipuncah ... masalah selesai ?? TIDAK !!! Hehehehehehe .... Anda tetep aja karyawan dan harus menghadapi owner .....
Sebuah pertanyaa bagi Anda .... kehidupan seperti inikah yang Anda Inginkan??
Jika tidak simak terus blog ini .... ada surprise untuk Anda ...
Anthony Itran
YM! : tony_lakone_clp
HP 085868623245 (SMS only)